My childhood friend..
Pada saat itu kelas 1 SD, yang teringat pada saat itu aku memeluk ibuku
dan menangis sambil menunjuk ke arah anak perempuan yang menjahiliku dan sosok pak guru yang masih teringat
wajahnya dalam benak ini.. pak guru menerangkan bahwa aku termasuk salah satu
murid yang pandai dikelas sehingga mendapatkan piagam juara kelas peringkat
ke-2. Dan yang juara 1 adalah teman yang juga tetanggaku, dulu aku sangat suka
mem-bully dia.. (hahaha..) tetapi tidak disangka dia pindah sekolah dan aku
juga pindah sekolah.. meninggalkan sekolah itu.. sehingga kami tidak pernah
satu sekolah lagi, kecuali dia memang tetanggaku yang memang tinggal di
belakang rumahku.
Di sekolah baru, aku memulai hari pertama sekolah
dengan seorang anak laki-laki yang ternyata ibunya dan ibuku saling mengenal
satu sama lain, ibunya adalah teman lama ibuku, dan rumah kami tidak terlalu
jauh jaraknya. Aku masih ingat ketika ibunya dan ibuku saling
berbincang-bincang dan aku bertanya kepadanya tentang kenapa dia pindah ke
sekolah ini.. tetapi aku tidak ingat apa yang dia jawab.
Seorang guru memanggil kami dan menyuruh kami untuk
masuk ke dalam kelas yang begitu sesak dan sangat gaduh, kelas 2 SD.. 2 B,
itulah kelas yang aku masuki. Bu guru menyuruh aku duduk dipaling belakang satu
meja bertiga dengan 2 orang anak perempuan yang bernama ika dan dede. Mereka
sudah bersahabat dari kecil dan memang tinggal saling berdekatan. Anak
laki-laki yang baru itu juga disuruh duduk namun, duduk di barisan paling
depan.
Singkat cerita, ibuku berkata bahwa anak laki-laki
baru itu pindahan dari Mesir “Egypt”. Dan aku sangat kaget mendengar cerita
ibuku, hingga pada akhirnya aku menemukan sebuah foto dua orang anak laki-laki
berdiri didepan piramida di Mesir, ternyata itu adalah wajah abangnya dan dia.
Dan aku benar-benar percaya bahwa dia pernah tinggal di Mesir dan dia pindahan
sekolah di Mesir sedangkan aku saat itu pindahan dari sekolah agama.
Prestasiku di sekolah yang baru ini hanya bisa
mencapai juara 10 besar dibanding di sekolah agama, aku mendapat peringkat 2. Selama
aku bersekolah, dia selalu datang ke rumah untuk berangkat sekolah bersama,
kenapa seperti itu ? karena jarak sekolah yang sangat jauh. Aku tidak tahu
kenapa, mungkin orang tuanya atau orangtuaku menyuruh kami untuk berangkat ke
sekolah bersama. Seketika saja persahabatan kami begitu dekat, dia datang ke
rumahku untuk belajar bersama dan dia pulang di malam hari, saat itu kami
belajar pelajaran Matematika di rumahku, tertawa dan bercanda, ada abang dan
adikku juga saat itu. Terkadang pada siang harinya, aku ke rumahnya dan disana
juga ada fandil (teman kami yang rumahnya juga lumayan dekat dengan rumah
kami). Kami bermain hide and seek di rumahnya. Tawa dan canda itu masih
teringat jelas di pikiran ini.
Fandil termasuk teman baikku, sering pulang ke rumah
bersama denganku, temanku yang dulu sering jemput ke rumah kini, dia sudah
mulai jarang bersamaku. Lingkungan sekolah dasarku begitu sepi dan banyak
pabrik, udara di sekitar sekolahku sangat tercemar, bau yang menyengat itu
masih jadi ciri khas lingkungan sekolahku, serta tanah liat yang berminyak di
sekitar pabrik itu. Aku sering berjalan dari arah sekolah ke pertigaan yang
melewati jalan sepi depan pabrik yang bau menyengat sekali di pinggiran jalan
raya. Aku begitu santai berjalan melewati jalan yang penuh debu itu bersama
dengan anak-anak sekolah lainnya.
Memberhentikan angkutan umum didepan sekolah sangatlah sesak, itulah kenapa aku
selalu berjalan menyusuri jalanan depan pabrik ini.
Sudah menjadi kebiasaanku, menunggu ayah dan ibuku
melewati pertigaan tersebut setiap akhir bulan. Karena aku selalu ingin ikut
bersama orangtuaku untuk belanja bulanan ke pasar swalayan dengan masih memakai
seragam SD. Pernah suatu hari, di pertigaan tersebut, aku sedang duduk berdua
ditemani Fandil temanku, sambil menunggu kedua orangtuaku datang, orangtuaku
memanggil namaku dan menyuruh aku untuk menuju ke arah mereka. Mereka sempat
melihat aku ditemani olehnya. Sejak saat itu, orangtuaku sangat mengenal Fandil.
Memang lucu jika teringat masa-masa SD ku pada saat
itu..
Ketika aku naik ke kelas 6 SD, mungkin anak-anak SD
seumuranku sudah memiliki perasaan suka terhadap lawan jenis. Kelas 6 B dan 6 A
jadwalnya disamakan, sehingga aku mengenal anak-anak dikelas lain, dan sekolah
yang berhadapan di depan sekolahku yang masih satu lapangan dan satu lingkup di
sekolahku juga masuk secara bersamaan. Jadi aku mulai memiliki banyak teman
yang seumuran dan sama-sama kelas 6.
Setiap aku pulang sekolah, aku selalu diikuti oleh
anak laki-laki ini, dia adalah anak kelas 6A. pernah aku mencoba mengelabuinya
untuk naik angkutan umum, tetapi aku tidak pernah bisa mengelabui dia, karena
dia hanya ingin menaiki angkutan umum yang aku tumpangi. Selalu mengikutiku. Aku
tidak pernah bertindak kesal atau marah hanya karena dia selalu mengikutiku
karena aku tidak mau teman menjadi musuh. Cara dia mengikutiku adalah, ketika
aku masuk duluan ke dalam angkutan umum, dia juga ikut masuk ke angkutan umum
tersebut, sehingga kami pulang sekolah bersama. Jarak rumahnya dengan rumahku
tidak terlalu jauh, hanya beda gang rumah, dia turun duluan sebelum aku turun.
Tetapi ada satu hal yang sering dia lakukan terhadap diriku. Dia turun dari
angkutan umum lalu berkata kepada supir bahwa yang dibelakang juga sudah
dibayar olehnya. Siapa ??? yaitu aku. Setiap hari dia lakukan itu, dia
mengikutiku, masuk ke dalam angkutan yang sama denganku, dan membayari aku
setiap ia turun duluan di gang rumahnya ( dia membayari ongkosku!!!)
Pada akhir kelulusan, dia mencoba untuk menyatakan
perasaannya terhadap diriku, aku menolaknya dengan pelan, dan aku mengembalikan
semua ongkos yang telah dibayari olehnya setiap aku pulang. Dia tidak pernah
tahu, bahwa setiap hari aku telah menghitung uang angkutan uum yang setiap hari
telah dia bayar. Memang cinta butuh pengorbanan, tetapi aku berterima kasih
banyak karena banyak orang menyukaiku.
Hari sabtu pagi
adalah jadwal aku untuk memakai seragam olahraga dan melakukan senam aerobik di
lapangan, namun bagiku itu adalah hal yang sangat memalukan. Kenapa ? karena
ketika aku mulai melakukan senam dengan bergoyang2 seperti itu, anak-anak di
kelas lain mengintip dari balik jendela dan memperhatikan anak-anak kelas kami.
Dan aku serta teman-teman Gank ku ditertawakan oleh anak Gank yang suka dengan
kami, namun dia mengejek padahal mereka naksir dengan temanku dan termasuk
diriku. (hahaha.. geer bgt)
SD adalah masa yang unik bagiku, aku memiliki
teman-teman Gank, berempat. Dan setiap anak di kelas aku perhatikan, mereka
juga bermain dengan teman-teman se-Gank nya. Gank aku termasuk gank populer,
karena teman-teman gank ku cantik, berkulit putih, mulus, dan ada yang berambut
pirang, aku termasuk anak yang disukai pada saat itu. (hehehehe..). salah satu
temanku pernah disukai oleh anak gank yang nakal dan paling sok jagoan di
sekolah, dan temannya pun ada yang naksir denganku, setiap hari rambutku sering
dikuncir ataupun dikepang oleh ibuku setiap aku berangkat ke sekolah, dan si
anak itu selalu memperhatikanku dengan tatapan yang berbeda seperti tidak ada
kedipan mata ketika dia menatap ke arahku. (hahaha..), setelah aku menatap ke
arahnya, dia langsung mengejekku.. namun seperti itulah cara dia agar aku
memperhatikan tingkahlakunya, dia mengejek seakan aku tidak tahu bahwa dia
menyukaiku.. itulah anak kecil ketika menyukai temannya.. dengan caranya
mengejek agar aku marah dan membalas ejekannya.. hiihihi.. anak itu tinggal di
belakang gedung sekolah, mungkin sekarang masih tinggal disana.. :p
Ada lagi, teman sekelasku yang suka mengejekku dengan
kata “ondel-ondel atau kutilan”, aku tahu dia menyukaiku, dia sering
memperhatikanku, ketika lulus SD, dia masuk ke SMP favorit yang disana ada
abangku, dan dia menanyakan perihal tentang diriku.namun sayang, semua cerita
SD ini berakhir pada saat lulus dari sekolah tersebut, karena setelah itu aku
masuk ke sekolah asrama dan aku termasuk yang sering ditanyakan oleh
teman-teman SDku dulu, karena aku tidak pernah hadir untuk reuni SD.
Ketika kelas 2 SMP, ibuku menerima telpon dari ibu
sahabat SDku yang pindahan dari Mesir, ia berkata bahwa anaknya telah meninggal
dunia. Aku sangat tidak menyangka, dia meninggal di usia yang sangat muda, dia
meninggal karena sebuah kecelakaan kecil yang embuat dia terpleset dan jatuh di
lantai wudhu yang sangat licin, sehingga kepalanya terbentur ke lantai dan itu
membuat dia gegar otak dan langsung muntah seketika. Itu yang aku dengar..
semua anggota keluargaku tidak menyangka dan abangku juga sangat tidak
menyangka, karena yang ada di pikirannya bahwa dia adalah jodohku.. karena kami
sangat dekat dari kelas 2 SD. Masa hanya karena kami sangat dekat, belajar
bersama, saling jemput ke rumah untuk berangkat ke sekolah bersama, abangku
bilang “wah jangan-jangan nih anak bakalan jodoh..” (hahaha..) itu adalah
pikiran anak SD kelas 3, abangku berbeda setahun dengan diriku.